Gubernur DKI Jakarta H Fauzi Bowo mengunjungi warga pengungsi banjir di tempat penampungan Sentra Pasar kaki lima (K-5), Kelurahan Rawa Buaya Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, Rabu (4/4) malam. Di penampungan ini warga yang mengungsi mencapai 250 jiwa dari RW 01, 02, 04, 08, 011 dan 012 Rawa Buaya.
Gubernur yang tiba di lokasi sekitar pukul 23.05 langsung memasuki tempat penampungan. Didampingi Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin, Seko H Rustam Effendi serta jajaran dan aparat wilayah setempat, Gubernur menyapa pengungsi yang masih terjaga. “Yang lagi tidur jangan diganggu, biar istirahat,” ucap Gubernur kepada pengungsi yang belum tidur seraya meminta mereka tidak memabangunkan yang tengah terlelap.
“Bagaimana Bu, Pak, makanan dan bantuan lainnya lancar?,” tanya Gubernur. “Lancar pak,” jawab pengungsi. “Baik Bu, Pak, teruskan istirahatnya. Semoga air cepat surut dan bisa segera pulang ke rumah,” sambung Gubernur. Ia pun bergegas keluar dan meninjau posko kesehatan di tempat penampungan itu untuk melihat petugas dan kesiapannya. “Tolong layani warga pengungsi dengan baik tanpa mengurangi kualitas pelayanan,” imbuhnya kepada petugas posko kesehatan.
Selanjutnya Gubernur menyambangi pengungsi di lantai atas tempat penampungan. “Saya prihatin, mudah-mudahan banjirnya tidak lama dan air cepat surut. Banjir ini karena luapan Kali Angke yang cukup tinggi,” ujarnya. “Air bersih, toilet dan kebutuhan mandi serta selimut disiapkan di penampungan ini.”
“Selama di penampungan ini, kalau ada apa apa jangan ragu ragu lapor dan periksakan diri jika ada yang merasa tidak sehat. Di sini ada posko kesehatan yang memang disiapkan untuk bapak ibu, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Semoga banjir cepat surut,” imbuh Gubernur di hadapan pengungsi. Ia pun berpesan kepada pengelola WC umum di lingkungan Sentra Pasar K-5 agar tidak memungut biaya pada pengungsi.
Usai melihat kondisi pengungsi, Gubernur sempat berdialog dengan sejumlah pedagang sayuran Sentra Pasar K-5 dan melanjutkan pemantauan ke lingkungan RW 01 yang terendam. Menyusuri genangan yang merendam permukiman warga RT 001, 002, 003, 006, 009/01 serta mengunjungi pengungsi di tempat penampungan Sekretariat RW 01 dan Musollah Hidayatullah Salam.
Saat melintasi jalan sekitar pasar, Gubernur berhenti melihat kondisi saluran yang menghubungkan ke Kali Mookervaart dipenuhi tumpukan sampah. “Ini contoh disiplin masyarakat masih sangat rendah, saluran dibuat tempat buang sampah, bagaimana tidak mampet?. Aparat wilayah dan unit terkait harus gencar meyakinkan masyarakat bahwa perilaku membuang sampah ke kali atau saluran itu sangat salah dan berdampak besar bagi lingkungan,” tandasnya. Ia juga meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI untuk membenahi saluran penghubung (drainase) yang kondisinya kurang maksimal. (Aji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar