Gubernur DKI Jakarta H Fauzi Bowo meminta lurah dapat mempertanggungjawabkan dana pembinaan penguatan kelurahan benar-benar untuk membina dan kesejahteraan masyarakat. “Lurah menerima dana pembinaan penguatan kelurahan Rp 4 miliar setiap tahun. Dana itu harus dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandas Gubernur menjawab pertanyaan warga dalam dialog interaktif ketika kunjungan kerja acara percepatan pemberdayaan masyarakat di RW binaan RW 05 Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, Rabu (4/4).
Menjawab permintaan Ketua RW 07 agar pedagang dalam menjalankan usahanya tidak dikenakan pungutan liar, Gubernur mengatakan untuk membantu usaha pedagang dibutuhkan dana, salah satunya bisa menggunakan dana penguatan kelurahan yang memang untuk kesejahteraan masyarakat, kegiatan RW dan PKK. ”Penggunaan dana tersebut tidak keliru asalkan tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan. Itulah prinsip yang saya lakukan dalam memimpin Jakarta ini.”
Ditegaskan, Pemprov DKI ingin menyejahterakan pedagang dan memberikan suasana yang baik dalam menjalankan usahanya. Jika ada pungutan di sana sini, sambungnya, bisa saja terjadi tapi yang melakukan bukan lurah melainkan oknum. “Saya konsern, tapi kita bisa mengatasi kalau kita bekerjasama dan bersinergi Insya Allah kesejahteraan itu bisa menjadi kenyataan,” ujarnya.
Gubernur mengimbau para lurah terbuka dalam menggunakan dana penguatan tersebut karena akan diaudit setiap tahunnya. Dana tersebut akan bisa ditambah misalnya sampai Rp 10 miliar asalkan benar-benar dapat dipertanggugjawabkan. Dikatakan, luurah merupakan Wakil Gubenur di wilayah. Pemprov DKI ingin memberikan kepercayaan seluruhnya kepada lurah sebagai orang yang paling mengetahui tahu urusan wilayahnya.
Lurah punya kewenangan untuk menjamin bahwa tak ada pungutan-pungutan liar itu.”Saya tahu sekarang masih ada dan banyak, ke depan saya optimistis kalau kualitas lurah semakin meningkat dan dipercaya masyarakat maka pungutan liar itu bisa diatasi,” ujarnya.
Terkait masalah banjir, Gubernur mengatakan suasana ibukota hingga Rabu (4/4) masih mendapat kiriman banjir dari tetangga. “Ini kenyataan, namun kondisi sekarang dibanding beberapa tahun lalu sudah bekurang. Semuanya ini terjadi karena Allah dan kita wajib mensyukurinya. Ini tejadi bukan hanya di Tegal Alur,” ujarnya.
Untuk mengatasi banjir di Tegal Alur, sambung Gubernur, akan dibuat pompa penyedot air dari Kali Semongol dan Kali Tunjungan yang dialirkan ke Cengkareng Drain. “Ini butuh waktu dan dicari solusinya. Saya tak bisa bilang mau dikerjain sekarang karena saya bukan tukang sulap,” katanya. Sebagai Gubenur, tambahnya, ia mempunyai kewajiban menyejahterakan warga Jakarta. ”Ibaratnya kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala akan berusaha untuk kepentingan warga Jakarta.”
Menyinggung lapangan kerja, Gubenur mengatakan hal itu merupakan PR bagi Pemprov DKI. Diakui, masih banyak anak-anak yang memerlukan lapangan kerja. “Hal itu akan kita selesaikan secara sistematis, asalkan Jakarta tetap tenang tanpa musibah,” ujanya.
Dikatakan jika ingin cepat kerja, pelajar sebaiknya memilih SMK atau sekolah kejuruan karena 80 persen lulusannya lebih cepat dapat pekerjaan. Memilih melanjutkan sekolah ke SMA tidak salah, tapi tidak ada jalur untuk kerja kecuali meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. “Perguruan tinggi itu bagus tapi kalau ujung-ujungnya hanya nganggur kan sayang,” kata Gubernur.
Pada kesempatan tersebut, didampingi Wali Kota Jakarta Barat H Burhanuddin, Gubernur menyerahkan alat kebersihan, santunan anak yatim, tanaman produktif, kartu berobat gratis untuk petugas Jumantik, warga miskin dan kursi roda kepada warga. Gubernur bersama Wali Kota sempat meninjau wilayah RW 04 Tegal Alur yang tergenang dengan membonceng sepeda motor karena sejumlah jalan di kawasan tersebut macet total. (nms/aji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar